Minggu, 28 Februari 2010

TOKEN RING VS FDDI

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.

Sambungan komputer dalam topologi ring
Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat beaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.
Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.
Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.
Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.

FDDI (Fiber Distributed-Data Interface) adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.
Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring, yang satu ring-nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LE
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.


FDDI (Fiber Distributed-Data Interface) adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.
Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring, yang satu ring-nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.
FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa.
FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.
Bentuk dasar arstektur ring FDDI:
Gambar 2. Bentuk dasar arsitektur FDDI
Standards FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an, dan diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO).
FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan, yaitu Single-mode–Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.), dan Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat. Gambar di bawah ini menunjukkan single-mode fiber menggunakan sebuah sumber cahaya laser dan multimode fiber menggunakan sumber cahya LE
Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber: Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda. (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan Light-Emitting Diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

ZIGBEE

ZigBee adalah teknologi nirkabel dikembangkan sebagai standar global yang terbuka untuk mengatasi kebutuhan unik biaya rendah, kekuatan rendah M2M jaringan nirkabel. ZigBee standar yang beroperasi di IEEE 802.15.4 spesifikasi radio fisik dan beroperasi di band berizin termasuk 2,4 GHz, 900 MHz dan 868 MHz.


XBee dan ZB XBee-PRO modul ZigBee mendukung fitur terbaru PRO ZigBee menetapkan dan memungkinkan untuk ZigBee interoperabilitas dengan perangkat dari vendor lainnya. Dengan XBee, pengguna dapat memiliki jaringan ZigBee up-dan-berjalan dalam hitungan menit.

XBee dan XBee-PRO ZB adapter ZigBee sederhana menyediakan komunikasi melalui berbagai pilihan, termasuk koneksi RS-232, RS-485, digital I / O dan analog I / O.

ConnectPort X gateway ke IP memungkinkan Anda mengaktifkan jaringan ZigBee oleh perangkat menggabungkan data dan membuat informasi yang tersedia melalui Ethernet, seluler, atau koneksi Wi-Fi. ConnectPort X gateway menawarkan programmability dan opsi konfigurasi untuk mengelola perangkat paling efektif pada jaringan ZigBee.


Yang 802.15.4 spesifikasi yang di atasnya tumpukan beroperasi ZigBee diperoleh ratifikasi oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) pada tahun 2003. Spesifikasi adalah paket radio berbasis protokol ditujukan untuk biaya rendah, baterai perangkat dioperasikan. Protokol yang memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi dalam berbagai topologi jaringan dan dapat memiliki hidup baterai yang berlangsung beberapa tahun.
The ZigBee Protokol

ZigBee protokol yang telah dibuat dan disahkan oleh perusahaan anggota dari ZigBee Alliance. Lebih dari 300 pabrik semikonduktor terkemuka, perusahaan teknologi, dan perusahaan jasa OEM membentuk Aliansi ZigBee keanggotaan. ZigBee protokol yang dirancang untuk memberikan yang mudah digunakan solusi data nirkabel ditandai dengan aman, handal arsitektur jaringan nirkabel.
The ZigBee Advantage

ZigBee protokol yang dirancang untuk berkomunikasi data melalui RF bermusuhan lingkungan yang umum dalam aplikasi komersial dan industri.

Fitur protokol ZigBee meliputi:

* Dukungan untuk beberapa topologi jaringan seperti point-to-point, point-to-multipoint dan jaringan mesh
* Rendah siklus - menyediakan baterai yang tahan lama
* Low latency
* Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
* Hingga 65.000 node per jaringan
* 128-bit enkripsi AES untuk sambungan data aman
* Collision penghindaran, retries dan acknowledgements

802.11n

802.11n adalah amandemen baru yang meningkatkan atas standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan banyak fitur-fitur baru lainnya. IEEE telah menyetujui amandemen dan itu diterbitkan pada bulan Oktober 2009. Sebelum ratifikasi akhir, perusahaan telah bermigrasi ke jaringan 802.11n didasarkan pada Wi-Fi Alliance sertifikasi produk sesuai dengan tahun 2007 rancangan proposal 802.11n.
Apakah Anda pergi dengan 802.11g atau 802.11n? Yang terakhir ini muncul di lebih banyak dan lebih banyak laptop baru. 802.11n, terutama baik untuk gaming dan video streaming, menjanjikan koneksi internet nirkabel lebih cepat dibandingkan dengan 802.11g, dan memiliki rentang jenis yang memungkinkan Anda bekerja secara nirkabel dari halaman belakang Anda.

"Kami telah melihat sebuah ledakan dalam penjualan produk-produk 802.11n tahun ini," kata Stan Schatt, Vice President ABI Research. Tapi, ia menambahkan, "Itu sangat membingungkan bagi konsumen saat ini. Ketika mereka pergi ke sebuah toko, mereka akan melihat produk-produk 802.11g, maka mereka akan melihat sesuatu yang disebut 'Turbo G,' dan kemudian mereka akan melihat 802.11n. Dalam beberapa kasus, pengecer hanya pelabelan mereka 'cepat, lebih cepat dan tercepat.' "
Ada plusses untuk 802.11n, tetapi ada juga kekurangan. 802.11n menawarkan kemungkinan sambungan data kecepatan "setidaknya 100 megabit per detik dalam versi awal," dibandingkan dengan 802.11g, yang sekitar setengah lebih cepat, kata Schatt.

Banyak pengguna akan menemukan bahwa mereka mendapatkan angka-angka yang lebih rendah tidak peduli yang mereka gunakan, tergantung pada konfigurasi peralatan mereka dan segala masalah gangguan yang mungkin mereka miliki, dari barang-barang rumah tangga seperti telepon nirkabel dan microwave oven.

802.11n bukanlah suatu keharusan bagi semua orang begitu saja.

"Jika Anda hanya surfing di Web, karena 802.11n mungkin bukan masalah besar," kata Michael Gartnerberg, Jupiter Media's Vice President of mobile strategi. "Tapi untuk streaming konten, seperti film, dalam rumah, setelah 802.11n menjadi jauh lebih penting, dan merupakan standar penting yang belum meratifikasi belum."

802.11n adalah dalam 'draft' modus
Itu salah satu isu yang dapat membuat sedikit 802.11na Dicey. Institute of Electrical and Electronics Engineers, yang menyetujui spesifikasi nirkabel, belum memberikan apa-apa final pada standar 802.11n. Itu diharapkan akan terjadi tahun ini atau berikutnya.

Sementara itu, produk 802.11n, seperti router, akses poin dan add-on PC kartu, dijual dan diberi label oleh produsen sebagai "draf" 802.11n.

Perusahaan seperti Linksys, Net Gear, D-Link dan Belkin, yang membuat peralatan nirkabel, telah keluar dengan produk 802.11n mereka sendiri. Harga 802.11n router, misalnya, berkisar dari $ 50 sampai lebih dari $ 200.

"Butuh waktu lama biasanya untuk membuat standar IEEE baru, tapi vendor tidak ingin menunggu," kata Putscher dari In-Stat. "Diharapkan bahwa sebagian besar produk hari ini akan menjual software-upgradeable ketika standar 802.11n akhir selesai."

Sebagian besar percaya bahwa akan terjadi, dan mengatakan risiko membeli produk 802.11n rendah dalam hal perubahan apapun yang akan datang.

"Selalu ada kesempatan luar produk akan membutuhkan lebih dari sebuah software upgrade," kata Schatt. "Jika itu adalah upgrade software, itu tidak akan menjadi masalah, Anda hanya akan mendownload kode terbaru. Tapi vendor tidak menjanjikan mereka akan meng-upgrade perangkat keras Anda jika diperlukan upgrade. "

Jika Anda berpikir untuk beralih ke 802.11n, para ahli menyarankan menempel dengan produsen yang sama untuk peralatan yang Anda beli, seperti router dan jalur akses.

"Jika Anda cocok barang dari satu vendor, itu mungkin akan bekerja dengan baik," kata Gartnerberg. "Jika Anda mencampur dan mencocokkan pabrikan, dengan tidak standar diratifikasi, saat itulah Anda bisa berpotensi mengalami masalah."

SETTING IPv6

Belum ada IPv6 DNS root server. Pada saat ini implementasi DNS yang tersedia semua berjalan di atas IPv4, dan mendukung sistem DNS IPv6 terkait dengan informasi IPv4. Namun, beberapa dari implementasi DNS mulai mendukung IPv6 asli transportasi seperti kame bind8 dengan patch, newbie dan bind9 (dalam pengembangan).

RFC1886 mendefinisikan perubahan yang perlu dibuat DNS untuk mendukung IPv6. Perubahan termasuk tipe catatan sumber daya baru, catatan aaaa. Saat ini, catatan aaaa digunakan untuk menyimpan alamat IPv6 karena ekstensi dirancang agar kompatibel dengan implementasi DNS yang ada.

Selain RFC1886, ada ekstensi DNS lain untuk mendukung alamat IPv6. Draft-IETF-ipngwg-dns-lookup-06 mendukung renumberable dan aggregatable pengalamatan IPv6. Tapi tidak ada implementasi yang mendukung ekstensi tersedia. Bind9 akan mendukung, tapi di bawah berkembang.

Selanjutnya, RFC 1912 memberikan rekomendasi tentang bagaimana untuk setup DNS untuk IPv4. Ini bersikeras menyatakan khususnya pada file zona lokal untuk pencarian kebalikan dari alamat loopback dan broadcast sehingga beban pada server nama root diminimalkan. Pengaturan yang dijelaskan di sini mengikuti filosofi yang sama, tetapi diterapkan untuk IPv6.
cara menginstal dan mengkonfigurasi IP versi 6 (IPv6) dalam Windows Server 2003 Enterprise Edition lingkungan. Versi saat ini dari IP (yang dikenal sebagai IP versi 4 atau IPv4) belum secara substansial berubah sejak RFC 791 diterbitkan pada tahun 1981. IPv4 telah terbukti menjadi kuat, mudah diimplementasikan dan dioperasikan, dan telah teruji oleh scaling antar-jaringan utilitas global ukuran internet hari ini. Hal ini merupakan penghargaan untuk desain awal.

Namun, desain awal tidak mengantisipasi variabel-variabel berikut:

* Baru-baru ini pertumbuhan eksponensial dari internet dan kurangnya ruang alamat IPv4.

Alamat IPv4 telah menjadi relatif langka. Sebagai hasilnya, beberapa organisasi terpaksa menggunakan penerjemah alamat jaringan (NAT) untuk memetakan beberapa alamat pribadi untuk satu alamat IP publik. Sementara Nat mempromosikan penggunaan kembali ruang alamat pribadi, mereka tidak mendukung standar lapisan jaringan berbasis keamanan atau pemetaan yang benar dari semua protokol lapisan yang lebih tinggi. Nat juga dapat menimbulkan masalah ketika mereka menghubungkan dua organisasi yang menggunakan ruang alamat pribadi.

Selain itu, peningkatan keunggulan perangkat terhubung Internet dan peralatan berarti bahwa ruang alamat IPv4 publik pada akhirnya akan habis.
* Pertumbuhan Internet dan kemampuan router backbone internet untuk memelihara tabel routing besar.

Karena cara di mana jaringan IPv4 pengenal (ID) telah dan sedang dialokasikan, ada secara teratur lebih dari 70.000 rute dalam tabel routing router backbone internet. IPv4 saat ini Internet routing infrastruktur adalah kombinasi dari kedua datar dan hirarkis routing.
* Kebutuhan untuk konfigurasi sederhana.

Sebagian besar implementasi IPv4 saat ini harus dikonfigurasi secara manual maupun melalui konfigurasi alamat protokol stateful seperti Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Dengan lebih komputer dan perangkat yang menggunakan IP, yang lebih sederhana dan lebih otomatis konfigurasi alamat dan pengaturan konfigurasi lain yang tidak mengandalkan administrasi infrastruktur DHCP harus dikembangkan.
* Persyaratan keamanan di tingkat IP.

Komunikasi pribadi melalui media publik seperti Internet membutuhkan layanan enkripsi yang melindungi data yang dikirimkan dari yang dilihat atau diubah dalam perjalanan. Walaupun sekarang standar ada untuk memberikan keamanan untuk paket-paket IPv4 (Internet Protocol dikenal sebagai keamanan atau IPSec), standar ini bersifat opsional dan solusi kepemilikan umum.
* Kebutuhan dukungan yang lebih baik untuk real-time pengiriman data (juga dikenal sebagai layanan kualitas [QoS]).

Meskipun ada standar QoS untuk IPv4, real-time traffic dukungan bergantung pada IPv4 Jenis Layanan (TOS) lapangan dan identifikasi payload, biasanya dengan menggunakan User Datagram Protocol (UDP) atau Transmission Control Protocol (TCP) pelabuhan. Sayangnya, bidang KL IPv4 memiliki fungsi terbatas dan memiliki interpretasi yang berbeda. Selain itu, muatan identifikasi menggunakan TCP dan Port UDP tidak mungkin ketika payload paket IPv4 dienkripsi.

Untuk mengatasi masalah ini, Internet Engineering Task Force (IETF) telah mengembangkan sebuah suite protokol dan standar yang dikenal sebagai IP versi 6 (IPv6). Versi baru ini, sebelumnya bernama IP-The Next Generation (IPng), menggabungkan konsep banyak metode yang diusulkan untuk memperbarui protokol IPv4. IPv6 ini sengaja dirancang untuk dampak minimal pada lapisan atas dan bawah protokol dengan menghindari sewenang-wenang penambahan fitur baru.

CHARGING

IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah sebuah kerangka kerja arsitektur untuk menyampaikan Internet Protocol (IP) jasa multimedia. Ini awalnya dirancang oleh badan standar nirkabel 3rd Generation Partnership Project (3GPP), sebagai bagian dari visi untuk berkembang di luar jaringan selular GSM. Perumusan aslinya (3GPP R5) mewakili suatu pendekatan untuk memberikan "layanan internet" melalui GPRS. Visi ini kemudian diperbarui oleh 3GPP, 3GPP2 dan TISPAN dengan meminta dukungan jaringan selain GPRS, seperti Wireless LAN, CDMA2000 dan fixed line.

Untuk memudahkan integrasi dengan internet, IMS menggunakan protokol IETF sedapat mungkin, misalnya Session Initiation Protocol (SIP). Menurut 3GPP [1], IMS tidak dimaksudkan untuk membakukan aplikasi tetapi bukan untuk membantu akses multimedia dan aplikasi suara dari terminal nirkabel dan wireline, yakni menciptakan suatu bentuk fixed-mobile convergence (FMC). Hal ini dilakukan dengan memiliki kontrol horizontal lapisan yang mengisolasi akses dari layanan jaringan lapisan. Dari perspektif arsitektur logis, jasa tidak perlu memiliki fungsi kontrol mereka sendiri, sebagai kontrol lapisan lapisan horisontal yang umum. Namun pelaksanaan ini tidak perlu peta yang lebih besar mengurangi biaya dan kompleksitas.

Tumpang tindih alternatif dan teknologi untuk akses dan penyediaan layanan di seluruh jaringan kabel dan nirkabel termasuk kombinasi dari Jaringan Akses Generik, lembut switch dan "telanjang" SIP. Lebih mudah untuk menjual jasa daripada menjual kelebihan "pelayanan terpadu", tapi tugas tambahan untuk menjual sebuah IMS didasarkan pada satu layanan ini juga sulit karena sering ada (lebih murah) alternatif untuk menciptakan dan menggunakan layanan tertentu.

Karena semakin mudah untuk mengakses konten dan kontak dengan menggunakan mekanisme di luar kontrol nirkabel tradisional / tetap operator, kepentingan IMS ditantang

REGULASI PEMERINTAH

Teknologi telekomunikasi berkembang sangat cepat. Sebut saja mulai dari telegram dimana kode-kode dikirimkan lalu diterjemahkan secara manual, hingga kini sampai pada konsep UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) yang menjadi dasar terimplementasinya teknologi Telekomunikasi generasi ketiga yang sering disebut dengan 3G. Perkembangan ini tentunya di-trigger oleh berkembangnya kebutuhan akan Telekomunikasi baik untuk keperluan bisnis, militer, dan juga untuk komunikasi sehari-hari.
Kebutuhan yang mendasari lahirnya UMTS itu sendiri adalah konsep anytime, anywhere, dan anything. Yang artinya dimanapun kita berada, kapanpun kita mau, kita dapat melakukan komunikasi apapun (voice, data/internet, gambar, video streaming, broadcasting). Untuk mensolusikannya dikembangkanlah berbagai teknologi Telekomunikasi yang salah satunya adalah seluler.
Teknologi seluler merupakan salah satu Mobile Services yang memungkinkan pengguna melakukan komunikasi secara mobile.
Karena bisnis Telekomunikasi terutama industri seluler ini sangat berkembang pesat, maka perlu disusun kebijakan-kebijakan baik secara domestic maupun yang bersifat antar Negara (multinasional). Adapun beberapa factor lain yang menjadi alasan mengapa di bidang Telekomunikasi diperlukan regulasi dari pemerintah antara lain adalah :
- karena teknologi Telekomunikasi (terutama seluler) menggunakan spektrum frekuensi yang merupakan sumber daya yang terbatas
- untuk mensejahterakan kehidupan bangsa (mensolusikan kebutuhan orang banyak)
- karena bisnis Telekomunikasi diperlukan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di suatu Negara
- demi keamanan dan kenyamanan dalam berkomunikasi

Adanya regulator di setiap Negara sangat diperlukan. Di beberapa Negara peran regulator ini ada yang langsung dihandle oleh satu departemen (Infokom, ataupun Postel dimana Pos dan Telekomunikasi dalam satu naungan), dan ada juga yang dihandle oleh badan independent. Hal ini tergantung kebijakan dari pemerintah Negara masing-masing. Beberapa contoh badan regulasi yang ada saat ini adalah : Oftel (Office of Telecommunication) di Inggris, Telekom Control di Austria, ERT (Telecommunication Regulatory Authority) di Albania, ACA (Australian Communication Authority) di Australia, Jabatan Telekom di Brunei Darussalam. ART (Autorité de Régulation des Télécommunications) di Perancis, , Infocomm Development Authority of Singapore di Singapura, ICASA (The Independent Communications Authority of South Africa), dan BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) di Indonesia.
Sedangkan untuk skala internasional, ITU (International Telecommunication Union) yang menjadi guidance dalam bidang Telekomunikasi.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah (sebagai regulator) sangat mempengaruhi industri seluler. Sebagai salah contohnya adalah pemberlakuan system tender dalam pelaksanaan layanan CDMA dan juga 3G di Indonesia. Hal ini sangat mendorong kemajuan di bidang Telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan munculnya beberapa operator Telekomunikasi yang baru. Adapun operator yang turut meramaikan industri Telekomunikasi di Indonesia saat ini adalah : Natrindo, Hutchison CP Telecom, Sinar Mas Telecom, Bakrie Telecom, Sampoerna Telecom, Mobile-8 disamping operator incumbent seperti : Telkomsel, Excelcomindo Pratama, Indosat, dan TELKOM. Dengan system oligopoli di sector Telekomunikasi ini, maka pasar/industri Telekomunikasi akan akan semakin bertumbuh dengan pesat. Tidak hanya operator saja yang bertumbuh, namun vendor penyedia jaringan dan terminal (HP) juga semakin menjamur.
Pertumbuhan industri seluler ini dapat dilihat dari fakta bahwa pengguna seluler di Indonesia pada akhir Juni 2006 lalu ada sekitar 50 juta pelanggan, sedangkan saat ini sudah mencapai sekitar 95,5 juta pelanggan.
Kebijakan untuk tidak membatasi perkembangan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan industri seluler. Sebagai contoh : diimplementasi GPRS, 3G, HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), dan yang nantinya akan segera diimplementasikan adalah Wimax (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Layanan-layanan yang bisa diberikan juga semakin bervariasi, antara lain : Video Call, Internet Mobile, TV Mobile, dan Mobile Banking. Layanan terakhir ini juga menunjukkan bahwa industri seluler juga turut mendukung perkembangan perbankan di Indonesia.

Dengan semakin majunya industri Telekomunikasi, serta ketatnya persaingan dalam industri seluler, maka pelanggan menjadi sangat diuntungkan karena seluruh operator dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan.

Mengingat peran regulator ini sangat menentukan perkembangan industri Telekomunikasi, maka sebaiknya pemerintah harus benar-benar berhati-hati dan bijaksana dalam mengeluarkan keputusan dengan tetap memegang prinsip transparansi dan independent sehingga penyelenggaraan Telekomunikasi menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.

Sabtu, 27 Februari 2010

KONFIGURASI JARINGAN

Konfigurasi jaringan dengan memberikan standard penamaan yang universal dalam corporasi anda sangat diperlukan sekali untuk semua komponen dan object jaringan. Adalah suatu kebutuhan bahwa entitas jaringan seperti file server; share printer; router; switch; user; group dan system email mempunyai suatu standard penamaan global yang unik dan konsisten. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa entitas resources dari corporate anda dapat dengan mudah diidentifikasi dan di temukan dalam jaringan global anda.

Jika corporasi anda mempunyai banyak unit bisnis secara global, suatu kode ID unit bisnis anda sangat diperlukan sebagai kode prefix dalam system penamaan. Setiap kode ID bisnis unit haruslah unik.

Sekarang kita kembali ke scenario dalam jaringan komputer kita sebelumnya, korporasi tambang ini mempunyai 3 unit bisnis yaitu Guinea; Hongkong dan Sidoarjo sehingga contoh penamaan dalam unit bisnis bisa diberikan seperti berikut:

GUI sebagai prefix untuk Guinea

HNK sebagai prefix untuk Hongkong

SDA untuk prefix tambang di Sidoarjo

Untuk suatu company yang mempunyai banyak cabang bisnis, suatu prefix company bisa disambung dengan prefix unit bisnis cabang sebagai kode untuk identifikasi bisnis cabang seperti contoh berikut ini:

GUISML untuk Guinea dengan bisnis cabang Smelter

GUIFRG untuk Guinea dengan bisnis cabang Freight

System penamaan ini akan membentuk dasar prefix kode penamaan yang bisa dipakai secara universal untuk mendefinisikan berbagai macam komponen dan object dalam direktori dan jaringan corporasi.

Nama komputer dari setiap server haruslah terdiri dari ID Company, ID site (jika diperlukan), role dari server dan nomor urut yang unik (jika memang diperlukan).Jika suatu piranti ingin berkomunikasi mnggunakan TCP/IP, maka setiap piranti memerlukan IP Address. Artikel lain akan membahas secara detil mengenai IP Addressing ini. Kembali ke scenario awal kita mengenai koneksi jaringan, mari kita lihat diagram core sederhana dibawah ini yang menghubungkan kedua gedung Mining dan HRD.